Dengan keanekaragaman geografis, SDM, SDA, dan budaya yang dimiliki oleh Indonesia saat ini belum didukung dengan ketersediaan industri dan juga tenaga kerja trampil untuk memanfaatkan kekayaan tersebut. SMK diharapkan menjadi garda terdepan dalam pengemabangan dan pengolohan potensi-potensi daerah tersebut untuk menjadi penggerak ekonomi daerah dan yang akhirnya akan berdampak pada perkembangan ekonomi nasional. Sehingga, pengambangan SMK dengan menyesuaikan potensi wilayah perlu dilakukan.
Berdasarkan uraiaan diatas maka ada 2 potensi yang bisa dikemas dalam sebuah kajian dalam rangka untuk mendukung program revitalisasi SMK yaitu potensi sekolah dan wilayah dikombinasikan dengan penyelenggaraan pembelajaran berbasis TeFa. Kajian terhadap model pengelolaan TeFa berbasis potensi sekolah dan wilayah perlu dilakukan sebagai rujukan bagaimana SMK akan memulai menyelenggarakan dan mengelola TeFa hingga menjadi sekolah mandiri yang mampu menghasilkan lulusan yang siap masuk ke dunia kerja.
Sehingga fokus pada kajian ini adalah “Model Pengelolaan Teaching Factory berbasis Potensi Sekolah dan Wilayah (Geografis)”. Melalui kajian ini diharapkan tersusun pedoman pengelolaan pembelajaran teaching factory pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) berbasis potensi sekolah dan wilayah.
Model Pengelolaan Teaching Factory.pdf, Unduh
Buku Model Pengelolaan Teaching Factory Berbasis Potensi Sekolah dan Wilayah/Geografis adalah upaya untuk pengembangan Teaching Factory yang disesuaikan dengan potensi wilayah.